Gee! - Para manekin Jun [FF]
06.10.00
Gee!
Para
manekin Jun
Jun, pegawai toko baju ‘Unyu Style’ yg
terkenal seantero Jakarta sangat terkenal di kalangan para siswa maupun siswi
se-Jakarta. Perawakannya yang keren, wajahnya yg bikin cewek manapun melting, jakung – sekitar 183 cm dan
fasih berbahasa Korea, Jepang, China, Indonesia maupun bahasa Internasional, English. Ia selalu ditawari oleh para
pencari bakat/model setiap hari. Sudah beberapa kali pula ia tolak, alasannya,
karena ia harus menjaga para manekin di toko baju ‘Unyu Style’, walau memang
sama sekali tak masuk akal.
Manekin-manekin yang setiap hari dipajang di
toko itu gonta-ganti dan memang harus selalu bersih. Di front depan, biasanya menggunakan manekin yang cocok menggunakan
pakaian pada tema hari itu. Eh, Jun ternyata sudah memberi nama pada setiap
manekin-manekin yang cantik jelita itu, lho. Ada Sica, manekin berambut pendek,
Jun suka memajangnya di front depan
pada hari yg bertemakan tentang ‘Cewek Menggemaskan’ semacam itulah. Sica biasa
Jun taruh di sayap kiri pada hari Kamis-Sabtu, kalau hari itu tidak sedang
bertemakan ‘Cewek Menggemaskan’.
Kemudian, manekin ini memiliki 14 tindikan di
tubuhnya, berambut gelombang. Perawakannya tomboy, tapi badannya tidak terlalu
tinggi seperti Sica. Agak pendek dari Sica. Jun menamainya, Jia. Ia biasa
menaruh Jia di belakang kanan jika hari itu tidak bertemakan ‘Devil’ atau
semacam ‘Emo’.
Manekin bertubuh langsing –dan yang paling
tinggi dari 9 manekin Jun yang lain, mendapati dirinya sekarang ada di front depan bagian kiri toko ‘Unyu
Style’. Jun mendandaninya agar semirip penyihir Halloween. Dress mini berwarna
hitam anggun dengan renda-renda disekeliling dress mini itu melihatkan kaki
jenjang manekin yang Jun beri nama Yuu itu. Jun meletakkan tas berbentuk ‘Labu
tersenyum’ dan sapu ijuk yang sudah diberi beberapa lampu kecil untuk menaikkan
daya tarik di lengan Yuu, untuk tasnya dan menyandarkannya pada dada Yuu, untuk
sapu ijuk itu.
Wajah baby
face, agak pendek – lebih pendek daripada Jia sedang ada di sayap kanan
toko itu, memegang tas berisi permen-permen ala Halloween dan mengenakan baju Gothic Loli-nya versi ‘Unyu Style’. Jun
mendandaninya dengan sepenuh hati, karena inilah manekin kedua yg paling
disukai Jun. Manekin ini Jun menamainya Aitta.
Manekin yang paling disukai Jun kali ini
sedang duduk manis dengan menyilangkan kedua kakinya dan memakai topi seperti
Pipiyot-nya Nirmala. Sangaaaaat cantik dan manis. Pantas kalau Jun jatuh cinta
pada manekinnya kali ini. Ah, tapi mungkin kalian hanya menganggap Jun yg keren
dan cool tadi banci atau bodoh,
karena jatuh cinta pada sebuah plastik berbentuk tubuh yang menyerupai manusia.
Nama manekin ini adalah Yuna, Jun menamainya dengan segenap hatinya, lho. Yuna
ini seelaaluuuu berada di posisi center
toko ‘Unyu Style’. Pemilik toko baju yang sudah membuka 12 cabang di 12 kota
berbeda ini juga setuju, karena wajah Yuna memang perfect.
Yuri, manekin bertubuh seksi nan atletis ini
cocok dengan tema yang bernuansa ‘Sports’
maupun ‘Sexy’. Manekin ini kadang
tempatnya bertukar setiap hari dengan tempat dimana manekin Yuu berada. Tapi
kali ini, Jun sedang senang menaruh Yuri di front
center. Wajah Yuri memang cantik dan menggoda. Ditambah rambutnya yg lurus
membuat pengunjung terkesima saat Yuri memakai baju –yang lagi-lagi bernuansa ‘Sports’ atau ‘Sexy’.
Memiliki wajah bak gadis pemalu memang cocok
untuk disandang Citra. Namanya asli Indonesia banget, ya. Citra adalah manekin
terakhir yang datang ke toko ‘Unyu Style’ setelah Yuu dan Yuna. Perawakannya langsing
dan seperti boneka, lucu dan menggemaskan. Sica dan Citra selalu bertukar-tukar
tempat.
Sunny bunny! Manekin yang memiliki pipi chubby ini menjadi taksiran beberapa
anak-anak SD. Jika mereka, anak-anak SD, sedang berkunjung ke toko tempat Jun
bekerja itu, mereka pasti langsung terkagum-kagum dan selalu saja mengucapkan
kalimat, “Ibu, itu lucu sekali! Seperti kelinci! Aku ingin seperti itu nanti
besarnya!”, dan kalimat lain semacam itu. Jun hanya terkekeh renyah mendengar
kekaguman anak-anak SD yang masih polos itu.
Haah, haah. Sudah berapa manekin? Oh, sudah 8!
Berarti ini yang terakhir. Syukurlaah, hihi. Manekin yg bernama Fany ini
memiliki eyesmile di matanya. Saat ia
tersenyum, matanya bagaikan tersenyum juga. Eh, tunggu. Bukankah ia manekin?
Patung, dong? Yap. Tapi manekin-manekin Jun bisa Jun ubah. Mau dia tersenyum,
cemberut, dan ekspresi lain Jun bisa. Kecuali menangis.
***
Jun hendak menutup toko ‘Unyu Style’ siang
itu. Dikarenakan ini hari Jum’at. Jun hendak menunaikan ibadah sholat Jum’at.
Menutup tirai depan. Merapikan baju-baju lalu membungkusnya dengan kain hitam
atau plastik hitam. Menaruh semua manekinnya di front. Mengecek dan menghitung para manekinnya kalau memang sudah
lengkap dan tak ada yang sisa, Jun mengakhirinya dengan menutup pintu dan
gerbang toko itu. Melangkah keluar sambil bersiul-siul riang.
Ctaakk!
Tiba-tiba, lampu toko Jun tadi menyala.
Gemerlang-gemerling cahaya terlihat samar-samar dari luar, tapi tak ada
seorangpun yang menyadarinya.
“Uwaaa! Capek sekali hari ini! Aku harus
mengangkat kaki kananku dan tersenyum lebar kepada para pengunjung seharian!
Bayangkan!” dengus seseorang. Eh, bukan! Bukan orang yang barusan mendengus
itu. Melainkan manekin.
“Iya, Yuu! Ada yang gak sopan, lho! Masa’ aku
di foto pas lagi action melipat
tanganku kebelakang, iih.. padahal kata Jun, gak boleh ada yang memfoto kita,
kan? Apa-apaan tuh? Pelecehan!” sembur Jia tak kalah gentir tapi terlalu
dilebih-lebihkan.
Aitta, Yuna, Citra dan Fany mengiyakan ucapan
Yuu tapi mencibir perkataan Jia barusan. Aitta memukul Jia dengan sepatu high
heels yang tadi dipakainya, Jia meringis kesakitan. Aitta berkacak pinggang,
“Udah, udah! Kita ini manekin. Terserah mau diapain juga. Diapa-apain sama Jun
juga mau kok!♥”, yang lain mengangguk setuju. Siapa sih yang menolak akan
kegantengan Jun? Tidak ada.
Yuna mengangkat tangannya, “Ah..
bagaimana kalau... um, kita nunjukin jati diri kita?” disusul dengan anggukan
Citra malu-malu. “Aku ingin dia tahu perasaan kita semua, kak. Walau manekin...
bukankah Jun sudah mengurus kita? Bagaimana kalau kita layani dia?” lanjut
Yuna.
“Heekh!? Nunjukin kalau kita ini
bisa berjalan bak manusia, berbicara bak manusia? Apa dia tak kan ketakutan
nantinya?!” Sunny menelan ludah, lalu melanjutkan perkataannya, “Aku gak mau
Jun takut, nanti Jun jadi benci kita..”
Yuri menopang dagunya,
menimbang-nimbang usul Yuna. Dari 9 manekin Jun memang paling bijak adalah Yuri
dan Aitta. Walau sifat Aitta agak seperti ibu-ibu. “Tak apa, tak salahnya
mencoba. Aku setuju dengan Yuna. Aku juga ingin merasakan berinteraksi dengan
seorang manusia.”
Hening. Fany dan Sica nampak
saling sikut-menyikut, sesekali bisikan keduanya terdengar oleh Yuu. Yuu pun
mengangkat tangannya, “Yeaah, apa salahnya mencoba?” Yuri, Yuna, Fany, Sica,
Jia, dan Citra menganggukan kepala mereka. Yuna melirik Aitta dan Sunny dengan
senyum angelnya yang bikin semua
orang pasrah.
“Hhh, baik baik. Jika kalian
memutuskan begitu. Sunny, sudah tak apa. Coba saja, oke?”
Sunny mengangguk pasrah.
Sepertinya sihir Yuna cukup ampuh untuk sebuah manekin, tak hanya manusia saja.
Malam itu pun, 9 manekin yang Jun beri nama “Gee!” ini menyusun rencana agar Jun tak kaget saat mereka
bersembilan bergerak-gerak dan berbicara bagai manusia esok. Hmm, mereka juga
sedang membuat lagu, lho. Kalau urusan membuat lagu, serahkan saja pada Fany.
Ia pandai meracik berbagai macam lagu.
0 coment